Home / Informasi / Berita dan Kegiatan / Detail Berita

Pelepasan Tukik di Pantai Air Manis Padang

2018-06-22

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, mewajibkan setiap Perusahaan Pembiayaan melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat.

 

Berkenaan dengan hal tersebut, PT Equity Finance Indonesia akan mengadakan kegiatan Corporate Social Responsbility (CSR) dengan Pelepasan Tukik (Anak Penyu) di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat dengan tema “Save the Turtle from Extinction”.

 

Tujuan dari pelaksanaan ini selain pelaksanaan atas POJK tersebut, juga bertujuan untuk memenuhi 3P (Profit, Planet, People) sebagai dasar keuangan berkelanjutan. Sedangkan tujuan utama dari kegiatan tersebut tentu saja sebagai upaya dalam melestarikan penyu di Indonesia.

 

Pelepasan tukik tersebut dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 22 Juni 2018 di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat. Acara tersebut dihadiri oleh 74 peserta dengan kegiatan antara lain edukasi perlindungan satwa penyu, melihat dan mengenal jenis penyu, sambutan dari Bapak Hartono Gandasutedja selaku Presiden Direktur PT Equity Finance Indonesia dan penyerahan tanda terimakasih, serta pelepasan tukik (anak penyu).

 

KONSERVASI PENYU  DI PANTAI AIR MANIS PADANG

 

Penyu merupakan salah satu reptil purba yang mampu beradaptasi hingga sekarang, sehingga sering disebut sebagai fosil hidup; selain itu penyu dianggap sebagai satwa yang menakjubkan karena kemampuan jelajah penyu yang juga sangat luas.

 

Penyu akan mencapai usia reproduksi pada usia 20 tahun, setiap dua sampai delapan tahun penyu melakukan migrasi untuk berkembang biak dari tempat mereka mencari makan menuju ke pantai tempat peneluran, Normalnya penyu mulai bertelur pada malam hari dan berakhir sebelum subuh. Penyu betina akan memilih tempat bertelur yang bersih dari sampah.Dengan menggunakan sirip belakangnya untuk menggali pasir membuat lubang. Jika kemudian ia akan bertelur sekitar 80 ? 120 butir, yang berukuran sebesar bola ping pong.

 

Penyu sangat mudah terganggu ketika datang ke tepi pantai atau dalam mempersiapkan sarangnya. Gerakan manusia dan sinar cahaya akan membuatnya kembali ke laut tanpa bertelur. Ketika penyu mulai bertelur, ia akan sangat tidak senang jika diganggu. Dengan menggunakan sirip belakangnya penyu menutupi sarangnya, dan dengan sirip depannya untuk menambah pasir sehingga sarangnya tersembunyi, penyu ini akan kembali ke laut setelah mengeluarkan telurnya.

 

Perairan Indonesia merupakan rute migrasi penyu yang terpenting di persimpangan Samudera Pasifik dan Hindia. Penyu Laut adalah spesies ikonik Indonesia dan seharusnya merupakan kebanggaan nasional, karena enam dari tujuh spesies yang ada di dunia dapat ditemukan di Indonesia. Empat di antaranya bahkan bertelur di pantai-pantai di sepanjang perairan Indonesia, yakni Penyu Hijau, Penyu Belimbing, Penyu Sisik, dan Penyu Lekang.

 

Peniliti dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang menyebutkan populasi penyu di perairan laut di Provinsi Sumatera Barat kini diperkirakan mencapai 30 ribu ekor. Provinsi Sumatera Barat memiliki empat lokasi konservasi penyu yang tersebar di kabupaten dan kota, seperti di Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Pesisir Selatan.

 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat Yosmeri mengatakan kawasan konservasi berada di Pulau Karabak Ketek di Kabupaten Pesisir Selatan dan Pantai Air Manis Padang. Sumatera Barat salah satu daerah yang cukup aktif untuk melakukan konservasi hewan yang dilindungi. Keberadaan hewan pun mendapat dukungan dari pemerintah.

 

Pantai Air Manis memiliki tiga wisata yang sangat indah, wisata Pantai, wisata Pulau dan yang terakhir wisata Penyu. Penangkaran Penyu di Air Manis berada di bawah pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. Penangkaran ini memperoleh bibit Penyu dari Pulau Bindalang (pulau ini jarang di kunjungi manusia). 

CSR PT Equity Finance Indonesia

Penyerahan cinderamata oleh Bapak Hartono Gandasutedja


Kembali